Selamat Datang di Blognya Para Pelaku Agribisnis

Sub Terminal Agribisnis (STA) Panumbangan Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat adalah institusi yang bergerak dalam bidang pelayanan pemasaran hasil pertanian. Namun dalam prakteknya STA pun turut serta dalam mengembangkan pemasaran di bidang-bidang lainnya, seperti peternakan, perikanan dan perkebunan.

Kami membuka pintu kerjasama selebar-lebarnya dengan berbagai pihak yang ingin sukses bersama kami mewujudkan Indonesia sejahtera melalui pengembangan pertanian, peikanan, peternakan dan perkebunan.

Untuk pihak yang tertarik bekerjasama dengan kami silakan menghubungi kapan saja di blog ini.

Terimakasih...

25/07/10

60 Persen Petani tidak Nikmati Kenaikan Harga Cabai

60 Persen Petani tidak Nikmati Kenaikan Harga Cabai

CIAMIS, (PRLM).- Harga cabai di Kabupaten Ciamis terus melambung, di tingkat eceran sudah mencapai Rp 50.000 per kilogram. Diperkirakan harga cabai tidak segera turun, menyusul semakin berkurangnya pasokan cabai dari sentra produksi hasil pertanian tersebut.

"Curah hujan yang masih tetap tinggi, menyebabkan produksi cabai tidak optimal. Selain itu adanya serangan hama juga berpengaruh terhadap produksi cabai. Sesuai hukum pasar, barang yang berkurang, permintaan bertambah, maka harga naik," tutur Pengurus Asosiasi Agobisnis Cabai Indonesia Asep Halim, Sabtu (10/7).

Dia memperkirakan kondisi tersebut akan berlangsung cukup lama, mengingat saat ini sebagian petani baru mulai menanam cabai. Naiknya harga cabai, lanjut Asep, tidak dinikmati oleh seluruh petani cabai. Saat ini petani cabai yang menikmati harga tinggi hanya sekitar 40 persen.

Petani cabai lainnya tidak bisa menikmati kenaikan harga tersebut. Mereka yang tidak menikmati kenaikan harga tersebut, karena baru mengawali penanaman, gagal panen dan lainnya. Apabila tidak ada gangguan, lanjut dia, panen raya cabai mendatang akan berlangsung pada bulan Oktober 2010.

"Saat harga cabai naik, justru sebagaian besar atau sekitar 60 persen petani cabai tidak menikmati kenaikan harga tersebut. Sebagian tidak menanam, sebagian terserang hama karena faktor cuaca dan lainnya. Yang untung besar adalah bandar," tuturnya.

Saat ini harga cabai merah di tingkat petani mencapai Rp 30.000 per kilogram. Sedangkan di pasaran induk naik menjadi Rp 35.000 per kilogram. Harga cabai di tingkat pasar biasa dan eceran sudah menembus Rp 45.000 - Rp. 50.000 per kilogram. Sementara itu harga cabai rawit, cabai hijau masih di bawah harga cabai merah.

Asep mengungkapkan sentra cabai di tatar Galuh Ciamis terdapat pada daerah yang terletak di kaki Gunung Sawal. Di antaranya Kecamatan Sukamantri, Panjalu, Panumbangan, Lumbung, Kawali, Cipaku, dan Cihaurbeuti. Dalam keadaan normal, bisa memasok cabai sebanyak 5 - 7 ton. Hanya saja saat ini hanya mampu menghasilkan sekitar 3-4 ton per minggu.

"Dari jumlah tersebut sebanyak 20 persen memenuhi kebutuhan lokal Ciamis, sedangkan lainnya dikirim ke luar Ciamis, seperti Bandung dan Jakarta," kata Asep yang juga Kepala Divisi pemasaran Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia. (A-101/das)***

Sumber: Pikiran Rakyat 11 Juli 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar