Selamat Datang di Blognya Para Pelaku Agribisnis

Sub Terminal Agribisnis (STA) Panumbangan Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat adalah institusi yang bergerak dalam bidang pelayanan pemasaran hasil pertanian. Namun dalam prakteknya STA pun turut serta dalam mengembangkan pemasaran di bidang-bidang lainnya, seperti peternakan, perikanan dan perkebunan.

Kami membuka pintu kerjasama selebar-lebarnya dengan berbagai pihak yang ingin sukses bersama kami mewujudkan Indonesia sejahtera melalui pengembangan pertanian, peikanan, peternakan dan perkebunan.

Untuk pihak yang tertarik bekerjasama dengan kami silakan menghubungi kapan saja di blog ini.

Terimakasih...

24/07/10

Kredit Diutamakan ke Sektor Produktif

PERBANKAN
Kredit Diutamakan ke Sektor Produktif
Sabtu, 24 Juli 2010 | 03:25 WIB

Jakarta, Kompas - Bank terbesar di Indonesia, PT Bank Mandiri Tbk, terus mendorong penyaluran kredit, terutama ke sektor produktif dan mikro. Ini merupakan strategi utama untuk mencapai target transformasi Bank Mandiri 2010-2014, yakni memiliki kapitalisasi pasar Rp 225 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini, Jumat (23/7) di Jakarta, menjelaskan, posisi kredit hingga akhir Juni 2010 mencapai Rp 218 triliun, tumbuh 20 persen dibandingkan periode sama 2009, yakni Rp 181,6 triliun. Pertumbuhan kredit rata-rata perbankan nasional pada periode yang sama 19 persen.
Dijelaskan, kredit investasi tumbuh 28,3 persen dan kredit modal kerja tumbuh 17,3 persen. Pertumbuhan kredit tertinggi antara lain tercatat di segmen mikro, yakni 24,7 persen.
Guna mencapai kapitalisasi pasar Rp 225 triliun pada akhir 2014, menurut Zulkifli, langkah pertama yang diupayakan Mandiri adalah menumbuhkan kredit minimal 22 persen setiap tahun.
Berdasarkan perhitungan internal Mandiri, dengan pertumbuhan kredit itu, Mandiri akan menguasai pangsa pasar pendapatan industri perbankan 16 persen. Saat ini, pangsa pasar pendapatan Mandiri 12 persen.
Pertumbuhan kredit yang signifikan hingga triwulan II-2010 juga ditunjukkan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Dirut BTPN Jerry Ng mengatakan, pertumbuhan kredit BTPN mencapai 64 persen sehingga total kredit menjadi Rp 19,7 triliun.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Muhamad Ali menjelaskan, BRI akan menyelenggarakan kegiatan bagi nasabah UMKM, yaitu ”Pesta Rakyat Simpedes 2010”, di 269 kota pada 10 Juli-8 Agustus. BRI akan mengenalkan layanan elektronic banking kepada masyarakat pedesaan. Hingga triwulan I-2010, outstanding tabungan Simpedes mencapai Rp 64 triliun dengan jumlah rekening
20,2 juta. (FAJ)

Sumber : Kompas 24 Juli 2010

Petani Nikmati Harga Padi

PANGAN
Petani Nikmati Harga Padi
Sabtu, 24 Juli 2010 | 02:56 WIB

Palembang, Kompas - Petani di Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, menikmati kenaikan harga beras produksi mereka yang dihargai lebih tinggi. Pada hari Jumat (23/7), harga beras di tingkat petani Lempuing minimal Rp 5.000 per kilogram.
Saat ini tanaman padi di Lempuing sejak dua pekan lalu berlangsung musim panen masa tanam gadu (kedua). Menurut Mindari (30), petani di Desa Tebing Suluh, selama panen gadu, harga beras di petani terus meningkat dari Rp 4.500 per kilogram (kg) menjadi Rp 5.000.
”Belum pernah harga beras di tingkat petani saat panen mencapai Rp 5.000 per kg, kecuali saat musim paceklik bisa Rp 6.000. Setiap panen, harga beras petani paling tinggi Rp 4.000-Rp 4.200 per kg,” kata Mindari.
Rohani (30), petani di Desa Tugu Agung, menambahkan, curah hujan yang tinggi tahun ini menguntungkan petani karena bisa panen dua kali setahun. Biasanya petani di desa itu dan desa lain di Lempuing hanya panen sekali dalam satu tahun karena sawah tadah hujan.
”Baru tahun ini petani di desa kami bisa panen dua kali setahun. Petani bersyukur tahun ini hujan turun terus-menerus dan harga beras sedang naik,” kata Rohani.
Menurut Feri (30), pemilik penggilingan padi di Desa Tugu Agung, harga beras di tempat penggilingannya sudah Rp 5.200 per kg. Tiga hari sebelumnya masih Rp 5.000.
Di pasar tradisional di Palembang, harga beras Rp 6.500- Rp 7.500 per kg.
Harga beras di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pun tetap tinggi, Rp 5.800-Rp 6.200 per kg. Padahal, panen padi musim gadu mulai luas. Data Dinas Pertanian Karawang menunjukkan, areal panen sudah mencapai 9.187 hektar, dengan produktivitas rata-rata 7,32 ton gabah kering panen (GKP) per hektar. Panen sebelumnya (musim rendeng/musim tanam 2009/2010) seluas 97.385 hektar dengan produktivitas 7,14 ton GKP per hektar.
Sementara Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menambah rute penyeberangan dari Pelabuhan Tanjung Bira menuju Kepulauan Selayar untuk mengatasi terganggunya distribusi kebutuhan pokok ke Selayar akibat cuaca buruk. (wad/mkn/riz)

Sumber : Kompas 24 Juli 2010

Dokumentasi Budidaya Cabe